Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Sebulan Kepergianmu, Bidadari Kecil

Gambar
Sebulan sudah kamu tinggalkan kami. Barang-barangmu masih tersimpan di tempatnya. Belum mampu umi singkirkan atau berikan pada orang yang mungkin membutuhkan. Bersama kenanganmu, umi menjalani hidup ini sekarang. Baju-baju mungilmu, masih terlipat rapi di laci-laci. Masih bisa umi rasakan wangimu di sana. Bouncer, stroller, rattle, yang kini tak bertuan, teronggok tak pernah digunakan lagi. Gaun-gaun cantik, feeding set, piyama dan baju-baju masih terbungkus plastik lengkap dengan labelnya, sebagian umi beli sendiri dan sebagian lagi adalah kado yang tidak akan pernah kau pakai, karena memang ukurannya dimaksudkan untuk kau gunakan saat usiamu lebih besar lagi. Botol-botol susu dan breast pump, saksi bisu betapa umi tidak pernah berhenti mengharapkan keajaiban untuk kesembuhanmu. Hingga hari-hari terakhir umi masih berusaha untuk memberimu ASI, walaupun harus diberikan melalui selang. Adiba...umi ingin sekali kamu tahu bahwa umi tidak pernah berhenti merindukanmu… Setiap saat umi

Dia Bayi Down Syndrome?

Gambar
“Dia bayi T21 ya?” Jadi hari itu, Kamis 16 Maret 2017, adalah salah satu hari dimana saya merasa hidup saya seperti rollercoaster yang sedang meluncur ke bawah. Setelah dokter anak mengatakan bahwa Adeeba mungkin tidak bisa bertahan sampai 48 jam, dia juga menanyakan apakah saya mengetahui bahwa Adeeba mungkin (suspect) penyandang Down Syndrome (DS). Saya tentu saja menyanggahnya karena di mata saya Adeeba sama sempurnanya dengan kakak-kakaknya. Terlebih lagi dugaan dokter tersebut hanya berdasarkan pada rupa Adeeba saat anak itu terpejam. Adeeba memang agak sipit, kadang hampir seperti tidak mempunyai lipatan di kelopak matanya. Menurut dokter, jarak kedua mata Adeeba lebih jauh ketimbang anak-anak lain pada umumnya, dan itu adalah salah satu ciri mencolok dari penyandang DS. Dan walaupun dokter itu mengakui bahwa masih perlu tes kromosom untuk membuktikan dugaannya, toh dia tetap menuliskan ‘suspect Down Syndrome’ di surat-surat rujukan Adeeba. Dugaan tersebut menular pada do

Ayat Al-Qur'an tentang ikhlas

Gambar

Diagnosis Awal : Antara Pneumonia, Kelainan Jantung, dan Down Syndrome

Gambar
Antara Pneumonia, Kelainan Jantung, dan Down Syndrome Ketika membawa Adeeba ke RS, saya tidak pernah berpikir bahwa Adeeba menderita kelainan yang sangat serius. Saya memeriksakannya ke dokter anak karena sudah hampir dua minggu dia sering rewel tanpa bisa saya pastikan penyebabnya. Mulanya saya pikir dia kolik. Tetapi setiap kali dia menangis lama, nafasnya menjadi sesak. Pada awalnya dia menangis dan sesak napas tidak terlalu lama, setelah ia tenang dan tertidur napasnya kembali normal. Akan tetapi kondisi sesak napas itu ternyata semakin hari semakin parah. Ketika sedang menunggu antrean di poli anak, seorang suster mengamati Adeeba yg menangis dalam gendongan saya, lalu bergegas menghampiri kami. “Bu, adeknya sesak banget napasnya ya, bawa ke UGD aja bu...kalo ngantri di sini lama,” ujar suster itu. Deg! Tiba-tiba saya merasa bahwa ini mungkin akan buruk. Kami bergegas ke UGD, dan disambut dokter jaga yg masih muda dan cantik. Saya disuruh segera meletakkan Adeeba di ranj

Ayat Al-Qur'an Tentang Sabar

Gambar

Tentang Blog Bidadari Kecil

Gambar
Trauma Healing Assalamu’alaykum. Hai...saya Ummu Naila, ibu dari 3 orang anak. Anak pertama saya, Naila, saat ini duduk di kelas 3 SD. Yang kedua seorang putra, namanya Lintang, tahun ini insyaAllah akan memasuki SD. Putri ketiga saya, Adeeba, lahir pada 12 Desember 2016, dan wafat pada 24 Maret 2017. Adeeba menderita kelainan jantung bawaan TOF (Tetralogy of Fallot), dan meninggal saat sedang menunggu jadwal operasi. Gadis kecil saya tidak mampu bertahan lebih lama saat menanti ketersediaan bed di ruang ICU rumah sakit rujukan. Sebagai seorang ibu, tentu saya merasa sedih, hancur, hampa teramat sangat. Hidup saya seakan berubah dalam sekejap. Jika sebelumnya saya begitu sibuk setiap saat, sampai-sampai untuk mandi saja harus mencuri-curi waktu, maka sekarang saya merasa seperti pengangguran. Punya banyak waktu luang, tapi tidak berhasrat untuk melakukan apa-apa. Saya bangun pagi, menyiapkan kebutuhan suami dan anak-anak saya sebelum beraktivitas. Saya mengantar jemput anak-anak. S