Dia Bayi Down Syndrome?
“Dia bayi T21 ya?”
Jadi hari itu, Kamis 16 Maret 2017, adalah salah satu hari dimana saya merasa hidup saya seperti rollercoaster yang sedang meluncur ke bawah.
Setelah dokter anak mengatakan bahwa Adeeba mungkin tidak bisa bertahan sampai 48 jam, dia juga menanyakan apakah saya mengetahui bahwa Adeeba mungkin (suspect) penyandang Down Syndrome (DS). Saya tentu saja menyanggahnya karena di mata saya Adeeba sama sempurnanya dengan kakak-kakaknya. Terlebih lagi dugaan dokter tersebut hanya berdasarkan pada rupa Adeeba saat anak itu terpejam.
Adeeba memang agak sipit, kadang hampir seperti tidak mempunyai lipatan di kelopak matanya. Menurut dokter, jarak kedua mata Adeeba lebih jauh ketimbang anak-anak lain pada umumnya, dan itu adalah salah satu ciri mencolok dari penyandang DS. Dan walaupun dokter itu mengakui bahwa masih perlu tes kromosom untuk membuktikan dugaannya, toh dia tetap menuliskan ‘suspect Down Syndrome’ di surat-surat rujukan Adeeba.
Dugaan tersebut menular pada dokter yang malam itu juga mengunjungi Deeba, yaitu dokter anestesi dan dokter jantung. Saat itu dokter jantung sedang melakukan USG jantung (echo) pada Adeeba, ketika dokter anestesi mengamati Adeeba dan bertanya tanpa tedeng aling-aling, “Dia bayi T21 (trisomy 21) ya?”
Dokter jantung, seorang muslimah dengan gamis dan khimar panjang menjuntai, tidak menjawab pertanyaan dokter tersebut.
Sang dokter anestesi, seorang bapak-bapak yang terlihat senang berbicara, berpaling pada saya dan mengulangi pertanyaannya, “Iya Bu? Dia T21 ya? Down syndrome?”
Saya menggeleng, “Saya rasa enggak Dok…”
“Tapi kayaknya iya ini, DS” ujarnya.
Saya enggan berdebat karena kondisi fisik dan emosional saya sudah terkuras habis saat itu. Hanya setelahnya, kepada suster jaga malam itu, Suster Fitri namanya, salah satu dari sedikit makhluk RS yang terlihat cukup berempati bagi saya, saya tunjukkan foto-foto Adeeba saat masih sehat, yang sungguh jauh dari kesan DS.
Suster Fitri dengan ramah menenangkan saya, mengiyakan pendapat saya, dan mengatakan bahwa saya tak perlu merisaukan hal itu dulu dan lebih baik berkonsentrasi pada kondisi kesehatan Adeeba saat ini.
Ya, tentu. Tapi sifat dasar manusia
adalah selalu ingin tahu kan? Jadi saya pun mencari tahu lebih banyak ciri anak penyandang DS, untuk memperkuat pendapat saya, tentu saja dari sumber yang sangat populer yaitu google. Izinkan saya menuliskannya di sini ya..
Down Syndrome atau juga disebut trisomy 21 adalah suatu kelainan kromosom. Jika umumnya manusia memiliki 46 kromosom, yaitu masing-masing 23 kromosom dari ayah dan ibu, orang dengan Down Syndrome memiliki 47 kromosom. Kromosom ekstra atau tidak normal ini mempengaruhi kinerja otak dan perkembangan tubuh. Itulah yang menyebabkan terjadinya Down Syndrome.
Ciri Bayi Down Syndrome:
Mata berbentuk almond, sipit ke atas
Wajah cenderung datar, jika dilihat dari samping maka akan terlihat bagian hidung yang ada di antara mata tidak menonjol (flat nasal bridge)
Hypotonia (otot-otot lemah), jika dipegang atau digendong tubuh bayi terasa lemas
Bentuk tulang tengkorak asimetris
Kepala lebih kecil daripada anak normal (mikrosefalus)
Bagian belakang kepala datar
Terdapat lesi pada iris mata yang disebut Brushfield
Bayi sering menjulurkan lidah, dan ini khas pada bayi DS dikarenakan ukuran mulutnya kecil namun lidahnya lebar atau tebal
Garis telapak tangan (simbian crease), seringkali membentuk satu garis dari ujung ke ujung telapak tangan
Rambut tipis, merah dan jarang
Daun telinga kecil dan agak rendah letaknya, mengalami gangguan pendengaran dan seringkali infeksi telinga
Leher lebih lebar dari ukuran biasa
Jari-jari tangan pendek
Ibu jari dan telunjuk memiliki jarak yang cukup lebar, terlihat nyata pada jempol kaki
Mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Mengalami gangguan bicara
Keterbelakangan mental (kecerdasan di bawah normal)
Kadang diikuti dengan kelainan bawaan seperti jantung, leukemia, alzheimer, atresia esofagus (penyumbatan kerongkongan), dan atresia duodenum(penyumbatan usus 12 jari)
Kadang menderita gangguan kesehatan lain seperti gangguan tiroid, saluran pencernaan, kejang, obesitas, rentan terhadap infeksi.
Demikian tadi ciri-ciri fisik anak DS yang saya peroleh dari berbagai sumber. Dari 19 ciri tersebut, hanya nomor 1 dan 2 (bentuk mata dan tulang hidung) yang mirip dengan kondisi Adeeba. Tapi apakah itu lantas menjadikannya suspect DS?
Setelah dilahirkan, dalam kondisi setengah mengantuk (berbeda dengan kakak-kakaknya, Adeeba lahir melalui sectio caesaria) saya mendengar suara tangis Adeeba yang melengking, saat saya gendong tubuhnya sama sekali tidak lemas, dia biasa menyusui dengan lahap, seiring berjalannya waktu dia mulai menggenggam erat jari tangan saya selama menyusui, dia balas tersenyum jika kami mengajaknya senyum atau bercanda, setiap saya mainkan boneka rattlenya dia akan mencari sumber bunyinya, dia biasa menatap mata saya atau siapapun yang berbicara padanya.
Mengenai ciri fisiknya, kepalanya normal dan bukan mikrosefalus, belakang kepalanya tidak datar, tidak ada lesi atau apapun yang berbeda dengan bola matanya, telinganya tidak kecil ataupun rendah letaknya, garis tangannya sama persis dengan saya dan itu bukan 1 garis, dia tidak biasa menjulurkan lidah, rambutnya sangat tebal dan hitam bahkan setelah dicukur pun tumbuh kembali dengan cepat, jari-jarinya normal dan tidak pendek, tidak ada jarak jari yang terlalu jauh, pertumbuhannya baik karena berat badannya naik dengan pesat.
Jadi begitulah, karena semua ciri tersebut saya yakin Adeeba bukan DS. Orang-orang yang kerap melihat keseharian Deeba pun (tante-tantenya, para tetangga, asisten saya yang kebetulan adalah mantan asisten sekolah ABK) berpendapat sama.
Bagaimanapun, terlalu dini untuk menyimpulkan seorang anak adalah penyandang DS hanya dari raut wajahnya yang sedikit mongoloid. Kenyataannya bentuk mata dan hidung Adeeba mirip dengan si sulung Naila saat masih bayi, yang kini telah tumbuh semakin cantik dan cerdas.
Saya tidak memandang rendah anak2 DS, karena setiap anak tidak bisa memilih dengan kondisi atau rupa seperti apa dia dilahirkan ke dunia ini. Kenyataannya banyak anak-anak DS yang mampu berprestasi dengan baik. Saat menunggui Adeeba di ICU pun saya sempat berpikir seandainya Adeeba memang DS, itu tak mengapa, yang penting dia selamat.
Berikut ini saya tambahkan foto-foto Adeeba. Walaupun foto tidak bisa bercerita banyak, tetapi yang saya lihat dari foto-foto itu adalah bayi yang normal dan bukan bayi dengan Down Syndrome.
Foto Adeeba saat baru dilahirkan:
Foto bayi Naila (kiri atas) dan Adeeba (kanan) memperlihatkan kemiripan wajah yang disebut dokter sebagai ciri mongoloid, serta foto Naila saat sudah berusia 9 tahun (kiri bawah):
Jadi hari itu, Kamis 16 Maret 2017, adalah salah satu hari dimana saya merasa hidup saya seperti rollercoaster yang sedang meluncur ke bawah.
Setelah dokter anak mengatakan bahwa Adeeba mungkin tidak bisa bertahan sampai 48 jam, dia juga menanyakan apakah saya mengetahui bahwa Adeeba mungkin (suspect) penyandang Down Syndrome (DS). Saya tentu saja menyanggahnya karena di mata saya Adeeba sama sempurnanya dengan kakak-kakaknya. Terlebih lagi dugaan dokter tersebut hanya berdasarkan pada rupa Adeeba saat anak itu terpejam.
Adeeba memang agak sipit, kadang hampir seperti tidak mempunyai lipatan di kelopak matanya. Menurut dokter, jarak kedua mata Adeeba lebih jauh ketimbang anak-anak lain pada umumnya, dan itu adalah salah satu ciri mencolok dari penyandang DS. Dan walaupun dokter itu mengakui bahwa masih perlu tes kromosom untuk membuktikan dugaannya, toh dia tetap menuliskan ‘suspect Down Syndrome’ di surat-surat rujukan Adeeba.
Dugaan tersebut menular pada dokter yang malam itu juga mengunjungi Deeba, yaitu dokter anestesi dan dokter jantung. Saat itu dokter jantung sedang melakukan USG jantung (echo) pada Adeeba, ketika dokter anestesi mengamati Adeeba dan bertanya tanpa tedeng aling-aling, “Dia bayi T21 (trisomy 21) ya?”
Dokter jantung, seorang muslimah dengan gamis dan khimar panjang menjuntai, tidak menjawab pertanyaan dokter tersebut.
Sang dokter anestesi, seorang bapak-bapak yang terlihat senang berbicara, berpaling pada saya dan mengulangi pertanyaannya, “Iya Bu? Dia T21 ya? Down syndrome?”
Saya menggeleng, “Saya rasa enggak Dok…”
“Tapi kayaknya iya ini, DS” ujarnya.
Saya enggan berdebat karena kondisi fisik dan emosional saya sudah terkuras habis saat itu. Hanya setelahnya, kepada suster jaga malam itu, Suster Fitri namanya, salah satu dari sedikit makhluk RS yang terlihat cukup berempati bagi saya, saya tunjukkan foto-foto Adeeba saat masih sehat, yang sungguh jauh dari kesan DS.
Suster Fitri dengan ramah menenangkan saya, mengiyakan pendapat saya, dan mengatakan bahwa saya tak perlu merisaukan hal itu dulu dan lebih baik berkonsentrasi pada kondisi kesehatan Adeeba saat ini.
Ya, tentu. Tapi sifat dasar manusia
adalah selalu ingin tahu kan? Jadi saya pun mencari tahu lebih banyak ciri anak penyandang DS, untuk memperkuat pendapat saya, tentu saja dari sumber yang sangat populer yaitu google. Izinkan saya menuliskannya di sini ya..
Down Syndrome atau juga disebut trisomy 21 adalah suatu kelainan kromosom. Jika umumnya manusia memiliki 46 kromosom, yaitu masing-masing 23 kromosom dari ayah dan ibu, orang dengan Down Syndrome memiliki 47 kromosom. Kromosom ekstra atau tidak normal ini mempengaruhi kinerja otak dan perkembangan tubuh. Itulah yang menyebabkan terjadinya Down Syndrome.
Ciri Bayi Down Syndrome:
Mata berbentuk almond, sipit ke atas
Wajah cenderung datar, jika dilihat dari samping maka akan terlihat bagian hidung yang ada di antara mata tidak menonjol (flat nasal bridge)
Hypotonia (otot-otot lemah), jika dipegang atau digendong tubuh bayi terasa lemas
Bentuk tulang tengkorak asimetris
Kepala lebih kecil daripada anak normal (mikrosefalus)
Bagian belakang kepala datar
Terdapat lesi pada iris mata yang disebut Brushfield
Bayi sering menjulurkan lidah, dan ini khas pada bayi DS dikarenakan ukuran mulutnya kecil namun lidahnya lebar atau tebal
Garis telapak tangan (simbian crease), seringkali membentuk satu garis dari ujung ke ujung telapak tangan
Rambut tipis, merah dan jarang
Daun telinga kecil dan agak rendah letaknya, mengalami gangguan pendengaran dan seringkali infeksi telinga
Leher lebih lebar dari ukuran biasa
Jari-jari tangan pendek
Ibu jari dan telunjuk memiliki jarak yang cukup lebar, terlihat nyata pada jempol kaki
Mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Mengalami gangguan bicara
Keterbelakangan mental (kecerdasan di bawah normal)
Kadang diikuti dengan kelainan bawaan seperti jantung, leukemia, alzheimer, atresia esofagus (penyumbatan kerongkongan), dan atresia duodenum(penyumbatan usus 12 jari)
Kadang menderita gangguan kesehatan lain seperti gangguan tiroid, saluran pencernaan, kejang, obesitas, rentan terhadap infeksi.
Demikian tadi ciri-ciri fisik anak DS yang saya peroleh dari berbagai sumber. Dari 19 ciri tersebut, hanya nomor 1 dan 2 (bentuk mata dan tulang hidung) yang mirip dengan kondisi Adeeba. Tapi apakah itu lantas menjadikannya suspect DS?
Setelah dilahirkan, dalam kondisi setengah mengantuk (berbeda dengan kakak-kakaknya, Adeeba lahir melalui sectio caesaria) saya mendengar suara tangis Adeeba yang melengking, saat saya gendong tubuhnya sama sekali tidak lemas, dia biasa menyusui dengan lahap, seiring berjalannya waktu dia mulai menggenggam erat jari tangan saya selama menyusui, dia balas tersenyum jika kami mengajaknya senyum atau bercanda, setiap saya mainkan boneka rattlenya dia akan mencari sumber bunyinya, dia biasa menatap mata saya atau siapapun yang berbicara padanya.
Mengenai ciri fisiknya, kepalanya normal dan bukan mikrosefalus, belakang kepalanya tidak datar, tidak ada lesi atau apapun yang berbeda dengan bola matanya, telinganya tidak kecil ataupun rendah letaknya, garis tangannya sama persis dengan saya dan itu bukan 1 garis, dia tidak biasa menjulurkan lidah, rambutnya sangat tebal dan hitam bahkan setelah dicukur pun tumbuh kembali dengan cepat, jari-jarinya normal dan tidak pendek, tidak ada jarak jari yang terlalu jauh, pertumbuhannya baik karena berat badannya naik dengan pesat.
Jadi begitulah, karena semua ciri tersebut saya yakin Adeeba bukan DS. Orang-orang yang kerap melihat keseharian Deeba pun (tante-tantenya, para tetangga, asisten saya yang kebetulan adalah mantan asisten sekolah ABK) berpendapat sama.
Bagaimanapun, terlalu dini untuk menyimpulkan seorang anak adalah penyandang DS hanya dari raut wajahnya yang sedikit mongoloid. Kenyataannya bentuk mata dan hidung Adeeba mirip dengan si sulung Naila saat masih bayi, yang kini telah tumbuh semakin cantik dan cerdas.
Saya tidak memandang rendah anak2 DS, karena setiap anak tidak bisa memilih dengan kondisi atau rupa seperti apa dia dilahirkan ke dunia ini. Kenyataannya banyak anak-anak DS yang mampu berprestasi dengan baik. Saat menunggui Adeeba di ICU pun saya sempat berpikir seandainya Adeeba memang DS, itu tak mengapa, yang penting dia selamat.
Berikut ini saya tambahkan foto-foto Adeeba. Walaupun foto tidak bisa bercerita banyak, tetapi yang saya lihat dari foto-foto itu adalah bayi yang normal dan bukan bayi dengan Down Syndrome.
Foto Adeeba saat baru dilahirkan:
Foto yang memperlihatkan bentuk garis tangan Adeeba, bukan 1 garis:
Foto bayi Naila (kiri atas) dan Adeeba (kanan) memperlihatkan kemiripan wajah yang disebut dokter sebagai ciri mongoloid, serta foto Naila saat sudah berusia 9 tahun (kiri bawah):
Ummu naila bagaimana kelanjutan cerita adeeba, adeeba sehat dan tidak seperti yang dikatakan dokter2 tersebut kan Ummu naila?Saya juga soalnya punya baby yg sipit dan tulang hidung yang rata Jd takut
BalasHapusBunda Ira sudah saya balas kan ya...
Hapusbunda,,
Hapusberapa biaya tes kromosomnya?
Iya saya juga pengen tau.soalnya py kasus yg sama.
BalasHapusBunda Inten, jadi Adeeba meninggal dunia tgl 24 maret 2017, karena kelainan jantungnya, Bun. Untuk dugaan Down Syndromenya tidak sempat dibuktikan. Kalau boleh menyarankan, andai ada indikasi seperti itu sebaiknya tes kromosom saja, lebih akurat hasilnya. Karena tdk bisa juga kita menduga2 hanya dari penampilan fisik anak Bun... wallahu a'lam.
HapusKnpa sy bca ny kok jd sedih y bun smbil liat baby sy krna mata anak sy sipit, telapak tangan ny jg sma sprti adeeba, lahiran normal memang wktu bayi ank sy setiap mandi pagi slalu nangis,rmbt ny jg tebaal hitam, bb ny jg naik trs, tp setelah sy bca post bunda satu di fikiran sy anak sy suka menjulurkan lidah, skrg lgi sakit batuk n flu ya allah jdi tkt krna ank pertama ku...
BalasHapusTerimakasih, sangat menginspirasi sy,ilmu yg bermanfaat
BalasHapusSy jg sm klo di lihat ciri ciri anak sy mirip adeeba.. Sy jd takut bun... Jd kepikiran
BalasHapusAssalamualaikum bunda.. klo boleh tau kelainan jantung adeeba jenisnya apa ya? Kebetulan anak sy jg memiliki kelainan jantung suspect VSD besar. Dr semua tanda fisik anak DS anak sy cm memiliki 1 tanda yaitu jarak antara ibu jari dan telunjuk kaki yg agak renggang (sandal gap). Apakah brarti anak sy jg suspct T21?
BalasHapusCantik bgt kok.. Anaknya.. Nampaknya terlihat normal ya
BalasHapusBismillah semoga allah memberi kesehatan dan kemudahan dalam mengatasih semuanya,saya juga minta do'anya anak saya juga mengalami down syindroom usia 1 bulan 2minggu senin besok mau di scrining pendengaran dan motik syaraf,semoga hasilnya baik,karna waktu poli jantung alhamdulillah sehat anak sya yng ke2 bernama nur asyifa humaira.
BalasHapusSemoga lekas sembuh ya bunda dedeknya
HapusCeritanya sama dengan saya.. anak saya lahir juga langsung di suspect DS. Sedih rasanya....
BalasHapusSama bunda anak saya bru umur 3 mnggu langsung di suspect DS bunda😭
HapusAnak sy pas lahir lngsung d ktakan DS..tp hati sy brkta tidak..sy memang kurang paham dgn dunia medis sprti itu..tp keyakinan sy kuat..sy yakin anak sy sehat..anak sy kuat..semua bisa berubah atas izin Allah..bkan manusia yg membuat keptusan tetap yang maha kuasa pemutus segala2'y itu yg saya tanamkan dalam benak sy saat ini
BalasHapusSekarang anak ibu sehat?? Saya punya cerita yg sama saya hanya bsa berdoa saya takut bun
Hapusassalamualaikum
BalasHapusAnak saya baru lahir pada tanggal 31 Maret 2020 alhamdulillah dengan secara lahir normal hadirlah buah hati saya seorang laki laki, Awal kelahiran kami pun awam dan melihatnya sosok bayi yang seperti lainnya Sehat,Menangis,Berperilaku aktif, namun memang jarang menangis, menangis kalau di mandikan dan saat ingin menyusui saja, kami pun pulang kerumah dan beraktifitas biasa .. Saat sudah 3 hari dirumah bayi ku agak kuning karena dehidrasi mom, asi ku jarang keluar krn puting nya tidak muncul.. akhirnya kami semakin khawatir dan membawanya kerumah sakit.. saat dokter anak nya hadir dan memanggil aku dan suami dokter menjelaskan bahwa putra kami dibilang seperti DS karena fisiknya lemah, menilai dari segi postur fisik dan tidak merespon tangis saat di pancing oleh dokter.. Hati ini hancur mom awal mengetahui nya tapi hati ini pun tidak menerima keputusan tersebut karena anak kami sebelum lemas itu sangat aktif dan tangisannya pun normal.. untuk sekarang aku menunggu sembuh dari sakit kuningnya dan untuk lebih pasti aku mau cek kromosom nya ,, insyaallah bayi kami sehat selalu seperti pengalaman mom.. thanks semangat nya yaaa
Mom udh tes kromosom kah? Gimana hasilnya mom? Dan kalau boleh tau brp biaya untuk tes kromosom?
HapusMoms gmna hasil tes kromosomnya?
HapusSy jga jdi takut bund, sy sebulan yg lalu bru melahirkan anak pertama sya dan anak prtma sy memiliki bentuk mulut dan telinga yg kecil apa itu semua sdh d pastikan memiliki cri2 DS bund?
BalasHapusSaya juga bun in bayi saya dkatakan ciri2 ds tp aq yakin anak saya tidak seperti it, tp kata bidan melihat bentuk matany ciri2 ds. Rasany sakit bgt y sedih rasany. Semoga tdk terjadi apa apa. Aamiin....
BalasHapusAmin ya Allah.. saya juga sama Bun 😭
HapusSemoga sehat2 smua ya Bunda2 dan putra putrinya..Allah kasi amanah kita,entah anak kita DS ato bukan DS..mereka ttp istimewa..jaga mereka ttp ingat Allah ya Bunda2..luv u all..semangat smua nya..Bless u all...
BalasHapusYa Allahh bunda,,,anak saya lhir prematur bb rendah ,,kelainan langit2 berlubang,,,say pikir itu sudah ckup mngiris2 hati saya,,,tp stelah kntrol lagi dia ada kelainan jantung dan mikrocephaly stlah ke rs besar tmbah lg di suspect DS,,,prtumbuhannya lmbat 9 bln baru bisa tngkurap dan otot2nya masih lemah blm tegak leher,,mata sipit telinga kecil dan stelah cek wajahnya mmang sprtinya wajah anak saya aneh ketika d,dudukkan trnyata bru.tau itu ciri wajah mongoloid,,ya Allahh selamatkan anakku sehatkan dia,,,jangan jdikan dia anak yg malang,,,,lbh baik saya saja yg mnanggung semua sakitnya jngan anakku😭😭
BalasHapusYa Allah bunda sama sprti saya yg br melahirkan anak ketiga 13 Feb 2021 saat lahir dokter sdh mengatakan DS dilihat dr ciri mata dan telinga serta garis 1 pd telapak tangan. Anak saya terdiagnosa kelainan jantung TGA jg skrg sdh bahagia di Syurga Adek pergi di usia 9 hr saat mnjalani perawatan d NICU krn gagal nafas. Mohon doanya agar kami diberi ketabahan mnjalani ujian ini. Bunda jg ya sehat2 utk bunda sekeluarga. Aamiin
HapusAnak saya jg dibilang DS. Skrg umurnya 6 bln. Tp saya tetap bangga memilikinya. Anaknya aktif banget, pertumbuhannya normal, bahkan berat badannya sdh 9 kg dgn tinggi yg berlebih saya lihat, krn pakaian kakaknya umur setahun sdh cukup buat dia. Saya blm tes kromosom, tp saya yakin kehendak Allah yg mampu mengubah keadaan. Bkn menolak DS, tp yg saya pikir bgmn dia nanti besar, siapa yg jaga, bgmn org2 yg memandangnya. Tp saya yakin Allah selalu melindungi titipanNya. Amin. Semangat bun, krn org tua hebat makanya Allah memberi anak DS
BalasHapusYa Allah bunda ..sama kayak aku..br Bulan lalu saya melahirkan anak ke 3 saya, Dan anak saya di bilang suspect DS oleh dokter anak, hanya Krn mata anak saya yg sipit, saya bahkan sampai berulang kali bertanya dr mana dokter menyimpulkan anak saya suspect DS beliau hanya menjawab dr mata, akhirnya saya cek fisik anak saya semua normal, Dr telapak tangan kaki, lingkar kepala, telinga, bentuk kepala, aktifnya si baby, gerakan, bahkan saya memanggil namanya dia mencari sumber suara dll, hanya Krn mata yg terlihat spt mongoloid, saya pun blm berniat test kromosom, Krn saya yakin anak saya sehat & normal, tetapi misal anak saya ternyata benar DS saya akan merawatnya sebaik mungkin,.Semangat Bunda bunda hebat
BalasHapus