Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Ciri-ciri Tetralogy of Fallot Yang Nampak Pada Baby Adeeba

Gambar
Kali ini sesuai janji, saya akan menulis mengenai gejala Tetralogy of Fallot yang muncul pada Adeeba. Semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman yang membacanya.  Pada diri Adeeba gejala yang terlihat mencolok adalah sesak napas, yang muncul setiap kali dia menangis lama. Pada awalnya saya tidak begitu ‘ngeh’ dengan kondisi ini karena setelah tenang, biasanya Adeeba bernapas normal kembali. Hal ini berlangsung setiap hari sejak Adeeba memasuki usia 3 bulan. Ini sesuai dengan ciri-ciri penderita ToF yang saya baca dari beberapa sumber (saya baca dari senyumbening.blogspot.co.id dan www.alodokter.com). Banyak ibu-ibu yang menanyakan, “Memang sebelumnya nggak ada tanda apa-apa?” Saya tegaskan bahwa gejala ini tidak pernah muncul sebelum Adeeba memasuki usia 3 bulan. Ini juga masih relevan dengan sumber yang saya baca bahwa gejala sianosis (kebiruan) muncul pada minggu 8-16. Dokter sempat menanyakan apakah Adeeba pernah mengalami kebiru-biruan di bibir atau jari-jari kaki dan tan

Deeba's Delight

Gambar
Sedikit cerita tentang Deeba's Delight Saya tidak berbakat memasak. Buktinya saya tidak terlalu kreatif dalam memadukan bahan-bahan menjadi sebuah menu masakan baru. Saya memasak hanya berdasarkan resep yang sudah ada, yang terkadang saya tambahi atau kurangi ini itunya. Tetapi saya suka makan kue, dan karena itulah saya jadi ingin bisa membuat kue-kue sendiri. Dulu sebelum hamil dan melahirkan Adeeba, saya sempat menjalani bisnis kecil-kecilan yaitu menerima pesanan beberapa jenis kue, seperti brownies, bolu tape, bolu pisang, bolu kukus (pokoknya sebangsa bolu-boluanlah yaa…), blackforest, donat, dan sempat juga membuat kue-kue kering. Saat menjalaninya, saya tidak terlalu serius atau ambil pusing dengan segala strategi marketing, bisnis, dan semacamnya. Saya hanya menikmati prosesnya saja, menikmati perasaan sangat senang ketika kue buatan saya disukai para customer, dan tidak terlalu ambil pusing dengan keuntungan yang sedikit. Semua itu saya hentikan ketika hamil dan sete

NHW 2 - Checklist Indikator Profesionalisme Perempuan

Checklist Indikator Profesionalisme Perempuan Nice homework kali ini sepertinya bagi saya merupakan penjabaran dari target-target pribadi yang ingin saya capai sejak lama. Indikator profesionalisme perempuan dalam peranannya sebagai individu, istri, dan ibu, saya peroleh dari perencanaan pencapaian pribadi dan perbincangan ringan bersama suami dan anak-anak. Berikut ini daftar checklistnya: Sebagai individu Selalu berusaha meningkatkan kualitas ibadah, Bersemangat untuk menambah skill baru, dalam hal ini saya meniatkan untuk bisa menyetir mobil sendiri tahun ini, Mempelajari ilmu manajemen pemasaran untuk meningkatkan keseriusan saya dalam merintis usaha kuliner, Memperbanyak silaturahim Belajar untuk lebih tenang dan bisa mengelola emosi dengan baik, tidak mudah panik atau stres dalam kondisi krisis, Dalam bidang tulis menulis saya ingin bisa rutin menulis di blog minimal 1 kali setiap minggunya (diluar NHW tentu saja), dan target saya tahun ini bisa menulis 1

NHW1 -Adab Sebelum Ilmu

Pada kesempatan ini saya menulis dalam rangka memenuhi tugas Nice Homework 1 MIIP, mengenai adab sebelum ilmu. Setiap insan memiliki kewajiban menuntut ilmu, dari buaian hingga liang lahat. Bagi seorang ibu, memiliki ilmu adalah suatu hal yang mutlak diperlukan terkait peranannya sebagai madrasah pertama bagi anak. Sebagai seorang ibu, saya menyadari betapa masih sedikitnya ilmu yang saya miliki untuk membimbing dan mengantarkan anak-anak saya meraih cita-cita tertinggi, yaitu sukses dan selamat di dunia dan akhirat. Oleh karena itu jika saya harus menentukan satu jurusan ilmu untuk saya tekuni dalam universitas kehidupan, maka bidang ilmu tersebut adalah agama. Menurut saya ilmu agama adalah fondasi yang sangat penting bagi ilmu-ilmu lainnya. Dengan landasan ilmu agama yang kuat maka kita dapat mengarahkan ilmu-ilmu lain menjadi amalan yang insyaallah mendatangkan berkah dan manfaat yang luas. Dalam kehidupan sehari-hari, kita memiliki begitu banyak peran, hak dan kewajiban, vi

Bidadari Kecil Dengan Tetralogy of Fallot

Gambar
Tetralogy of Fallot Pertama kali saya mendengar istilah itu adalah saat malam pertama Adeeba di ICU. Dokter jantung setelah selesai meng-USG jantung (echo) Deeba, menjelaskan kelainan yang terdapat di jantung Adeeba. Saya yang saat itu cukup shock karena tiba-tiba dihadapkan pada kenyataan bahwa Adeeba mengalami gangguan yang mengancam keselamatan jiwanya, mendengarkan penjelasan dokter itu dengan separuh pikiran berada di ruang ICU dan separuh lagi mengelana ke masa beberapa jam, beberapa hari, beberapa minggu sebelumnya, dan bayang-bayang mengenai apa saja yang akan kami lakukan bersama sepulangnya Adeeba dari rumah sakit. Ketika dokter menjelaskan 4 kelainan yang ada di jantung Deeba, yang disebutnya Tetralogy of Fallot, pikiran saya malah melompat ke tetralogi laskar pelangi, satu2nya tetralogi yang pernah saya kenal. Jika tetralogi laskar pelangi berkisah tentang perjuangan mewujudkan mimpi-mimpi indah yang menjadi nyata, Tetralogy of Fallot (ToF) justru merupakan mimpi bu

Sekolah Akreditasi A, atau Orang Tua Akreditasi A?

Gambar
Sebentar lagi tahun ajaran baru yaa teman-teman... Mungkin ada teman-teman yang buah hatinya akan masuk TK, SD, SMP, pokoknya jenjang pendidikan yang baru lah ya... Sebagai orang tua tentunya kita ingin memasukkan anak kita ke sekolah terbaik, dari segi kualitas guru-gurunya, sistem belajar mengajarnya, lingkungan sekolahnya, sampai output yang dihasilkan atau kualitas lulusannya. Saya juga sama, tahun ini insyaallah anak lanang masuk SD. Belajar dari pengalaman kakaknya yang kini duduk di kelas 3, saya mencoba mencari informasi mengenai beberapa SD di sekitar tempat tinggal kami sejak jauh-jauh hari. Dulu saat akan memasukkan Naila ke SD, kondisi kami yang belum lama pindah ke Depok, dan tanpa sanak saudara atau teman dekat yang berdomisili di daerah kami, membuat kami praktis hampir tidak memiliki referensi yang memadai mengenai sekolah yang baik. Tentu, banyak SDIT yang sudah cukup punya nama di sekitar sini, tetapi biaya masuk ke sekolah-sekolah tersebut sungguh luar biasa, teru

Mengatasi Duka Karena Kehilangan Buah Hati

Sudah beberapa hari ini rasanya kepingin banget menulis di blog, tapi memang waktunya jarang benar-benar luang, dan sekalinya sedang luang eh...kok ya hilang semangat menulisnya. Sebenarnya saya hanya kembali ke rutinitas awal saja sih, menjalani hidup seperti saat Adeeba belum hadir dalam  kehidupan kami. Dan tentu saja saya mencari berbagai aktivitas tambahan, untuk mencegah diri menghabiskan banyak waktu dengan termenung dan menangis. Bukan, bukan saya ingin melupakan Adeeba. Mana mungkin, seorang ibu melupakan buah hatinya walaupun sang buah hati sudah tiada? Adeeba hidup dalam hati saya. Walaupun saya masih enggan membicarakan Adeeba dengan sembarang orang (teman-teman yang hanya kenal sepintas lalu), karena hal itu masih membuat saya sulit menahan air mata, namun Adeeba tetap lekat dalam hati saya. Saya harus mencari kesibukan tambahan, untuk menghentikan hal-hal negatif dalam pikiran saya, seperti bertanya tanpa henti mengapa takdir ini menimpa kami, berpikir seandainya tid