NHW 2 - Checklist Indikator Profesionalisme Perempuan

Checklist Indikator Profesionalisme Perempuan

Nice homework kali ini sepertinya bagi saya merupakan penjabaran dari target-target pribadi yang ingin saya capai sejak lama. Indikator profesionalisme perempuan dalam peranannya sebagai individu, istri, dan ibu, saya peroleh dari perencanaan pencapaian pribadi dan perbincangan ringan bersama suami dan anak-anak. Berikut ini daftar checklistnya:

Sebagai individu
  • Selalu berusaha meningkatkan kualitas ibadah,
  • Bersemangat untuk menambah skill baru, dalam hal ini saya meniatkan untuk bisa menyetir mobil sendiri tahun ini,
  • Mempelajari ilmu manajemen pemasaran untuk meningkatkan keseriusan saya dalam merintis usaha kuliner,
  • Memperbanyak silaturahim
  • Belajar untuk lebih tenang dan bisa mengelola emosi dengan baik, tidak mudah panik atau stres dalam kondisi krisis,
  • Dalam bidang tulis menulis saya ingin bisa rutin menulis di blog minimal 1 kali setiap minggunya (diluar NHW tentu saja), dan target saya tahun ini bisa menulis 1 buah novel (hehehe...aamiin)
  • Membaca minimal 1 buku dalam 1 bulan
  • Selalu berusaha berhusnuzhon kepada Allah dan berpikir positif
  • Lebih lembut pada diri sendiri, menghilangkan segala rasa bersalah yang berlarut-larut, yang justru membuat saya tidak produktif berkarya dan beraktivitas.


Sebagai istri
  • Menurut suami saya harus lebih sering tersenyum
  • Mendampingi suami saat makan malam, karena biasanya suami pulang kerja pukul 20.00 disaat saya mengantarkan anak-anak untuk tidur. Jadi saya akan menemani suami sebentar sampai anak-anak merasa mengantuk.
  • Pintar menjaga penampilan, jangan melulu berdaster saat di rumah (walaupun tidak ada kostum yang senyaman daster kesayangan…)
  • Rajin berolahraga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, karena sebenarnya saya tidak suka berolah raga dan tidak tahan berkeringat. Jadi olahraga yang saya pilih adalah berjalan kaki keliling komplek di pagi hari.


Sebagai ibu
  • Meningkatkan komunikasi dengan anak, lebih banyak mendengarkan mereka.
  • Lebih sering memeluk anak-anak, karena saya menyadari semakin mereka bertumbuh besar ternyata saya semakin jarang memeluk mereka, terutama si sulung yang akan berusia 9 tahun.
  • Meminimalkan interaksi dengan gadget selama bersama anak.
  • Membantu anak untuk menambah hafalan surat di juz 30
  • Lebih sabar menghadapi pertengkaran anak-anak,
  • Tidak marah-marah saat mereka membuat rumah berantakan, tetapi mendorong mereka untuk bertanggung jawab membereskan barang yang sudah diberantaki
  • Mengajari anak menyapu dan mengepel, merapikan kamarnya sendiri, mengajari si sulung mencuci piring.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dia Bayi Down Syndrome?

Deeba's Delight

Ciri-ciri Tetralogy of Fallot Yang Nampak Pada Baby Adeeba