Pengalaman Membuat Proyek Kemandirian Bersama Anak


Hai Mak, pasti menyenangkan sekali ya jika mempunyai anak-anak yang kemandiriannya terlatih dengan baik. Ternyata, kemandirian seorang anak itu berbanding lurus dengan kepercayaan dirinya lho, Mak. Selain itu, melatih kemandirian pada anak sejak dini akan sangat baik bagi kehidupan mereka di masa depan.
Walaupun mengajarkan kemandirian itu teramat penting, tentu saja latihan kemandirian itu harus disesuaikan dengan usia anak.
Berikut saya lampirkan contoh tabel yang bisa kita gunakan sebagai acuan dalam melatih kemandirian anak.

Karena kondisi setiap anak berbeda, tentu kita dapat memodifikasi tabel tersebut sesuai kebutuhan anak kita.
Kali ini saya ingin berbagi mengenai pengalaman saya dalam melatih kemandirian anak-anak. Sebenarnya ini bukanlah hal yang saya rencanakan dengan teliti, melainkan hanya sebagai imbas dari resign-nya Mbak Asisten yang sudah empat tahun bekerja pada kami.
Awalnya saya pontang-panting mengerjakan semua urusan rumah tangga yang tidak ada habisnya itu. Tapi kemudian saya berpikir, mungkin ini momen yang tepat untuk melibatkan anak-anak dalam urusan rumah tangga dan segala printilannya. Jadilah momen resign Mbak Asisten ini saya jadikan titik awal proyek melatih kemandirian Naila dan Lintang.
Tadinya saya pikir mereka akan keberatan, namun ternyata mereka dengan senang hati menerima tanggung jawab baru itu. Mereka merasa diberi kepercayaan, dan itu hal yang membanggakan bagi mereka.
Karena usia mereka terpaut hampir tiga tahun, maka tentu saja tanggung jawab yang saya berikan pada mereka berbeda.
Untuk Naila, tugasnya adalah merapikan kamar dan tempat tidur sendiri setiap pagi. Pekerjaan ini tadinya selalu dikerjakan oleh Mbak Asisten. Naila juga harus membantu saya menyapu dan mencuci piring saat cucian piring sedang menumpuk. Tak disangka, Naila juga meminta untuk diajari memasak. Sebagai permulaan, ia sekarang sudah bisa menggoreng telur dan tahu, juga memasak mi instan sendiri.
                            Foto : Dok. Pribadi

Untuk Lintang yang berusia enam tahun, saya memberinya tugas merapikan kamar dan tempat tidur, tetapi ia masih sering tidak konsisten melakukannya. Ia juga bertanggung jawab untuk mengelap kaca, menyapu lantai, dan merapikan sendiri mainan yang sudah selesai digunakan.


Ada kalanya anak-anak lupa tidak merapikan kasur mereka sebelum berangkat sekolah. Alih-alih merapikan kamar mereka, saya merasa lebih baik menutup pintu kamar mereka agar segala kekacauan kamar itu tidak terlihat oleh saya 😅 Sepulang sekolah, barulah saya minta mereka merapikan kamarnya.
    Walaupun terkadang anak-anak lupa dengan tangung jawab mereka apabila tidak diingatkan, bukan berarti usaha kita melatih kemandirian mereka belum berhasil ya Mak. Memang butuh banyak waktu untuk membuat pencapaian mereka menjadi sebuah kebiasaan.
Ada tips untuk emak yang juga sedang memiliki proyek melatih kemandirian anak, yaitu:
  • Orang tua harus membersamai anak dalam proses tersebut
  • Miliki komitmen dan konsistensi dangan aturan yang telah dibuat
  • Berikan motivasi dan pujian
  • Berikan contoh pada anak
Demikian tadi sekilas cerita saya mengenai pengalaman saya membuat proyek kemandirian bersama anak-anak. Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dia Bayi Down Syndrome?

Deeba's Delight

Ciri-ciri Tetralogy of Fallot Yang Nampak Pada Baby Adeeba