Komunikasi Produktif - Hari Ke 9
Komunikasi Produktif – Tantangan 10 Hari
Hari Ke-9
Kemarin sepulang sekolah duo bocil langsung menyentuh
tablet. Memang pada hari sekolah biasanya mereka kami larang bermain tablet,
tetapi karena kemarin adalah hari terakhir sekolah, maka saya mengizinkan
mereka menggunakan tablet, dengan catatan mereka harus solat dulu.
Akan tetapi, pulang sekolah mereka tidak segera berganti
baju. Diingatkan untuk solat pun jawabannya ‘nanti’. Saya sudah sering sekali
ceramah, menasehati, dan menceritakan mereka mengenai keutamaan solat. Kemarin
saya sedang merasa tidak enak badan, dan enggan sekali mengomeli mereka.
Jadi saya biarkan mereka.
Saya menulis sebuah surat pendek yang saya tempel di pintu kamar. Lalu
saya mengunci diri di kamar saya dan mengerjakan pekerjaan saya, menulis. Isi
surat itu kurang lebih adalah bahwa saya sedang ingin cuti berbicara, sedang
tidak ingin berbicara dengan mereka, karena saya lelah berbicara dan tidak
didengarkan. Saya juga tidak mau lagi mengingatkan mereka untuk solat, ganti
baju, makan, dan yang lainnya. Pokoknya saya tidak mau bicara lagi. Kecuali
jika mereka telah menjadi anak yang lebih baik, yaitu anak yang rajin solat dan
tidak suka membantah orang tua.
Tak lama kemudian sepertinya Kakak membaca surat itu. Ia
kemudian mengetuk pintu saya lama sekali. Setelah akhirnya saya buka pintunya,
kakak segera meminta maaf, lalu berkata ia akan segera berganti baju dan solat.
Tak lama kemudian saya dengar dia berbicara pada adiknya. Lintang juga menemui
saya dan meminta maaf.
Jadi begitulah kadang, berbicara tidak selalu efektif dalam
kondisi tertentu. Adakalanya diam justru membuat anak-anak sadar bahwa ada
sesuatu yang salah dan harus diperbaiki.
Komentar
Posting Komentar